Lagi, Kasus Aktif Positif Virus Corona Semarang Tertinggi di Indonesia
Masalah positif virus corona (COVID-19) di Indonesia terus makin bertambah dengan rerata masalah aktifnya capai 24,4 % atau seputar 48.847 masalah.
Untuk penyebaran masalah aktif itu berada di 514 kabupaten/kota per 6 September 2020. Mengenai ada 60,13 % atau seputar 310 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota itu mempunyai masalah di bawah 50 orang.
"Jadi ini ialah prestasi keseluruhannya jika ada 310 kabupaten/kota yang mempunyai masalah di bawah 50 masalah, serta ini harus didesak terus supaya bertambah lebih rendah lagi," jelas Juru Bicara Satgas Perlakuan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Selasa (8/09/2020) seperti dalam info sah yang diterima IDN Times.
Ada 74 kabupaten kota yang tidak ada masalah aktif benar-benar serta 11 kabupaten/kota yang mempunyai masalah aktif lebih dari 1000 masalah. Salah satunya ada di Kota Bekasi (1.025 masalah), Jakarta Utara (1.043 masalah), Kota Depok (1.043 masalah), kota Surabaya (1.116 masalah), Jakarta Selatan (1.149 masalah), Jakarta Pusat (1.312 masalah), Kota Makassar (1.363 masalah), Jakarta Barat (1.372 masalah), Jakarta Timur (1.429 masalah), Kota Medan (1.454 masalah) serta Kota Semarang (2.591 masalah).
Wiku memberikan tambahan, untuk peta zonesi efek berlangsung perkembangan. Pada efek tinggi (merah) naik jadi 70 wilayah dari mulanya di 65 wilayah. Efek sedang (oranye) naik jadi 267 wilayah dari 230 wilayah. Sesaat efek rendah (kuning) menurun menjadi 114 wilayah dari 151 wilayah.
Serta pada zone hijau tidak ada masalah baru menurun menjadi 38 wilayah dari 42 wilayah serta tidak terpengaruh menurun menjadi 25 wilayah dari 26 wilayah.
Langkah Ampuh Memperoleh Kemenangan Dalam Main Judi Bola Online "Rinciannya ada 55 kabupaten/kota yang beralih zone efek dari kuning jadi oranye menyebar pada 22 propinsi. Lantas ada 29 kabupaten/kota dengan perkembangan zone efek dari oranye jadi merah yang menyebar pada 15 propinsi," lebih Wiku.
Dia meneruskan, dalam satu minggu paling akhir, pada masalah positif COVID-19 ada peningkatan 18,6 %. Dari mulanya 18.625 masalah jadi 22.097 masalah. Peningkatan masalah itu paling tinggi ada di Bali naik 100 %, Sulawesi Selatan naik 84,4 %, Riau naik 68,5 %, DKI Jakarta naik 31 % serta Jawa Tengah naik 19,6 %.
Untuk masalah wafat dengan cara mingguan, berlangsung tambahan 3 %. Dari 663 masalah jadi 683 masalah. Ada 5 propinsi dengan prosentase kematian paling tinggi ialah Jawa Timur (7,14 persen), Jawa Tengah (7,06 persen), Bengkulu (6,65 persen), Sumatera Selatan (5,95 %) serta Nusa Tenggara Barat (5,9 %).
Sesaat untuk angka kesembuhan per propinsi condong fluktuatif setiap minggunya. Dengan cara nasional tambahan masalah pulih alami pengurangan 13,64 %, dari 16.691 masalah jadi 14.414 masalah.
Ihwal tingginya masalah aktif virus corona (COVID-19) di Semarang yang paling tinggi se-Indonesia, Dinas Kesehatan ditempat malah menanyakan data itu. Hal tersebut dikatakan juga waktu dipublikasikan hal sama oleh Satgas COVID19 pada 1 September 2020 kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam menanyakan asal mula data masalah aktif positif virus corona yang dikatakan Satgas Perlakuan COVID-19 oleh Prof Wiku. Dia langsung juga bertanya pada Kementerian Kesehatan ihwal data itu.
"Dari keganjilan data itu kami langsung bertanya ke pusat data info (Pusdatin) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menulis perubahan masalah COVID-19 nasional. Tetapi, pusdatin tidak paham patokan apakah yang dipakai Satgas COVID-19 atau BNPB. Itu data (yang dipakai) dari Pusdatin atau all new record (BNPB),'' katanya.
Awalnya Wiku menyebutkan masalah aktif di Kota Semarang sejumlah 2.591 masalah serta jadi yang paling tinggi di Indonesia. Walau sebenarnya dalam situs sah COVID-19 Kota Semarang disebut jumlah masalah positif virus corona di hari yang serupa cuma 507 orang.
‘'Kami sedang menanti jawaban dari Satgas COVID-19 Pusat atau BNPB, data itu ditarik darimanakah? Pusat data kah atau rumah sakit kah? Saya telah bertanya (Prof Wiku) tetapi belum bisa balasan,'' tambah Hakam.