Beda Data Satgas COVID-19 dan Semarang, Dinkes: Ada Data Dobel Pasien



 Juru Bicara Satgas Perlakuan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito kembali lagi meluncurkan penyebaran masalah aktif di kabupaten/kota semua Indonesia per 6 September 2020. Mengenai dalam info sah itu Kota Semarang tetap jadi salah satunya wilayah dengan masalah aktif virus corona paling tinggi di Indonesia capai 2.591 masalah.


Langkah Ampuh Memperoleh Kemenangan Dalam Main Judi Bola Online Menyikapi info itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam menjelaskan, faksinya sudah lakukan penilaian serta pencarian data yang dikatakan oleh Satgas Perlakuan COVID-19 Pusat itu. Mengenai, lewat komunikasi serta analisis dan pencocokan data dengan pusat, rupanya ada beberapa temuan yang kurang cocok dengan data masalah COVID-19 di Kota Semarang.


‘'Kami lakukan pencarian data COVID-19 Kota Semarang versus Satgas (COVID-19) pusat per 5 September 2020 kemarin. Ada banyak data dari pusat yang kurang sesuai data COVID-19 di Kota Semarang,'' katanya waktu dikontak, Rabu (9/9/2020).


Berdasar data Satgas Perlakuan COVID-19 per 5 September 2020, tertera masalah kumulatif pasien positif di Ibu Kota Jawa Tengah itu capai 8.635 masalah. Walau sebenarnya, dari situs siagacorona.semarangkota.go.id banyaknya pasien kumulatif di angka 6.424 masalah. Berlangsung beda data sampai 2.211 masalah.


‘'Dari jumlah data 8.635 masalah itu kami cocokkan, rupanya yang telah nonaktif atau pasien yang telah pulih serta wafat ada 5.969 masalah. Selanjutnya, data nonaktif di Semarang, tetapi di pusat masih aktif ada 927 masalah. Lantas, data di pusat yang tidak diketemukan di data COVID-19 Semarang atau di Jateng ada 1.467 masalah. Ada pula data discarded yang berarti masalah suspek hasil swab-nya negatif di Semarang, tetapi di pusat dilakukan konfirmasi positif ada 56 masalah. Dan data yang masih tetap aktif baik di pusat atau Semarang ada 216 masalah,'' jelas Hakam.


Data aktif sekitar 216 masalah itu pada 5 September 2020 sampai sekarang masih bergerak. Karena, per Rabu (9/9/2020), jam 17.00 WIB banyaknya pasien positif aktif di Kota Semarang capai 540 masalah.


Kecuali data yang kurang pas, ada permasalahan lain dari ketidaksamaan data di antara yang dikatakan Satgas Perlakuan COVID-19 dengan data siagacorona.semarangkota.go.id.


‘'Kami mendapatkan dari data yang dikatakan pusat ada 3.882 masalah hasil laboratorium yang masih tetap kosong. Jadi, disana ada masalah pasien dilakukan konfirmasi positif COVID-19, tetapi hasil laboratoriumnya masih kosong,'' katanya.


Selanjutnya, lanjut Hakam, diketemukan data sekitar 8.854 masalah virus corona dengan alamat kosong dari 8.961 masalah hasil cut-off per 5 September 2020 yang dikatakan Satgas COVID-19.


Sekitar 8.961 masalah itu adalah kumulatif dari 8.635 masalah di Kota Semarang serta 326 masalah di Kabupaten Semarang. Selain itu, masih ada lagi permasalahan dobel data yang dicatat oleh pusat.


‘'Data yang kami cocokan itu telah kami beri ke propinsi serta pusat. Setelah itu, kami tidak paham pusat ingin gunakan data kami atau mungkin tidak. Faktanya, sampai ini hari masih gunakan data yang mengatakan masalah aktif di Kota Semarang masih tinggi,'' tutur Hakam.


Dinas Kesehatan Kota Semarang mengharap setelah itu pencatatan masalah COVID-19 bisa dilaksanakan dengan cara terancang. Yaitu data dari kota dikatakan ke propinsi selanjutnya ke pusat. Usaha ini supaya data bisa diperbarui setiap saat atau real time.


Postingan populer dari blog ini

Moments between moments

Illustrated as a younger child, the statuary of dark rock was actually embellished along with gold fashion precious jewelry, gems, rubies and also florals.Outdoors,

Mutinous Russian mercenaries that rose the majority of the method towards Moscow have actually consented to reverse towards prevent bloodshed